Usaha Laundry kian Manis
Penelitian
Survei terhadap beberapa Usaha Laundry yang Tersebar di Kabupaten Sleman dan
Yogyakarta
YOGYAKARTA
2011
Usaha
laundry kini tidaklah asing keberadaannya bagi masyarakat umum, dari daerah
perkotaan hingga pedesaan. Bisnis yang menekankan jasa di bidang membersihkan pakaian
ini semakin dikenal dan juga banyak peminatnya. Maka, tidaklah heran jika
keberadaan usaha laundry semakin banyak jumlahnya dan tersebar luas di berbagai
tempat di daerah perkotaan maupun sampai pedesaan, seiring dengan semakin
banyak pengguna jasa akan pemenuhan kebutuhan yang serba praktis dan dengan
harga yang terjangkau. Kenyataan inilah yang membuat kami tertarik untuk
melakukan penelitian survei terhadap usaha laundry yang kami teliti sejak
tanggal 20 Oktober 2011 selama sepekan, dengan 31 responden dari para pengusaha
laundry yang tersebar di Kabupaten Sleman dan Yogyakarta. Observasi kami
menunjukkan bahwa perkembangan usaha laundry di beberapa lokasi yang kami
kunjungi berkembang cukup pesat, mengingat ketergantungan masyarakat akan usaha
laundy semakin meningkat.

Alasan para pengusaha mendirikan
usaha laundry
- Lokasi strategis
14/31
x 100% = 45,2%
- Dekat/banyak dengan kos-kosan atau tempat menginap
15/31
x 100% = 48,4%
- Melihat peluang besar lalu ikut mendirikan usaha laundry
2/31
x 100% = 6,4%
Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan alasan para
pengusaha mendirikan usaha laundry karena lokasinya yang dekat/banyak dengan
kos-kosan atau tempat menginap Diagram menunjukkan, sebesar 48,4% responden memilih karena lokasi dekat/banyak
dengan kos-kosan atau tempat menginap, sisanya 45,2% responden memilih karena
lokasi strategis, dan 6,4% responden memilih karena melihat peluang besar yang dimiliki oleh suatu usaha laundry sebagai alasan mereka mendirikan usaha
laundry di Yogyakarta.
Survey
diatas menunjukan bahwa lokasi yang dekat dengan kos-kosan atau tempat menginap
menjadi alasan paling banyak bagi para pengusaha laundry untuk mendirikan suatu usaha laundry. Hal ini dapat dibuktikan dengan 48,4 % responden memilih karena
berlokasi di dekat kos-kosan dan tempat menginap. Hal ini memang sangat mungkin terjadi
mengingat semakin banyak pengguna jasa akan pemenuhan kebutuhan yang serba
praktis dan dengan harga yang terjangkau. Terutama bagi mereka para pelajar
maupun mahasiswa yang menginap di kos-kosan, yang hanya memiliki sedikit waktu
luang dan uang yang serba pas-pasan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
Sehingga, kebanyakan para pelajar maupun mahasiswa yang menginap di kos-kosan
saat ini memanfaatkan adanya usaha laundry untuk membersihkan pakaian yang
mereka pakai sehari-hari dengan cepat dan dengan harga terjangkau.
Sedangkan
45,2 % sisanya memilih karena lokasi yang strategis dan 6,4% menjadikan peluang besar
yang dimiliki oleh usaha laundry sebagai alasan mereka mendirikan usaha laundry
di Yogyakarta. Mungkin bagi mereka yang mempunyai rumah maupun
bangunan dengan lokasi yang strategis, mereka memanfaatkannya dengan membuka
usaha, salah satunya dengan membuka usaha laundry. Begitu pula ada juga beberapa
pengusaha yang melihat perkembangan usaha laundry saat ini cukup menjanjikan,
terutama di Yogyakarta dengan penduduknya yang padat.
Banyaknya pelanggan yang
menggunakan jasa masing-masing usaha laundry dalam sehari
A.
1 - 15

9/31 x
100% = 29%
B.
16 - 30
13/31 x
100% = 42%
C.
Diatas 30
9/31 x
100% = 29%
Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan pelanggan
yang menggunakan jasa masing-masing usaha laundry dalam sehari sekitar 16-30
orang. Diagram menunjukkan, sebesar 42% rata-rata suatu usaha laundry bisa
dikunjungi sekitar 16-30 orang, sisanya 29% sekitar 1-15 orang maupun diatas 30
pelanggan orang.
Usaha laundry
ternyata cukup menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelanggan yang
menggunakan jasa laundry setiap harinya. Dari survey di atas, kita mendapatkan
data bahwa sebanyak 42% responden mendapatkan pelanggan sebanyak 16-30 orang, membuktikan
bahwa suatu usaha laundry rata-rata mendapatkan pelanggan yang cukup banyak
jumlahnya dalam sehari. Melihat kondisi di zaman modern ini,
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia cenderung bersifat serba praktis dan
dengan harga yang terjangkau, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Rupanya,
usaha laundry mempunyai daya tarik tersendiri. Tidak hanya kemudahan yang
diperoleh para pelanggan, harga yang ditawarkanpun relative terjangkau. Selain
itu, kecepatan dalam pemenuhan akan kebutuhan saat ini juga diperhitungkan,
mengingat aktivitas manusia, terutama bagi mereka yang hidup di daerah
perkotaan, hanya memiliki waktu luang yang tidak begitu banyak karena sudah
banyak dihabiskan untuk melakukan rutinitas mereka sehari-hari.
Hanya
29% responden
yang mendapat pelanggan sebanyak 1-15 orang dan 29%
lainnya mengaku rata-rata jumlah pelanggan setiap harinya melebihi 30 orang.
Meskipun di satu sisi ada yang mendapatkan sedikit pelanggan, ada juga yang
mendapatkan pelanggan dalam jumlah banyak. Namun, rata-rata suatu usaha laundry
saat ini mendapatkan pelanggan yang cukup banyak, sehingga cukup menjanjikan
dalam perkembangannya nanti.
Besarnya tarif yang ditetapkan oleh
masing-masing usaha laundry
A.
Rp 1.000 - Rp 2.000

5/31 x
100% = 16,1%
B.
Rp 2.100 - Rp
5.000
21/31 x
100% = 67,7%
C.
Diatas Rp 5.000
3/31 x
100% = 9,7%
D.
Per item
2/31 x
100% = 6,5%
Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan suatu usaha
laundry menetapkan tarif per kilogram(kg), sebesar Rp 2.100-Rp 5.000 per kg.
Diagram menunjukkan, sebesar 67,7% suatu usaha laundry menetapkan tarif sebesar
Rp 2.100-Rp 5.000 perkg, sisanya 16,1% sebesar Rp 1.000-Rp 2.000 per kg, 9,7%
diatas Rp 5.000 per kg, dan 6,5% per item yang nantinya telah ada
ketentuan-ketentuan tersendiri.
Dari sini, kita melihat bahwa harga yang terjangkau
juga menjadi daya tarik tersendiri bagi suatu usaha laundry untuk mendapatkan
para pelanggan. Namun, keuntungan yang didapat dan kualitas yang dihasilkan
juga harus dipertimbangkan demi perkembangan suatu usaha laundry nantinya.
Mungkin, inilah alasan mengapa kebanyakan responden yang menetapkan tarif usaha
laundrynya sebesar Rp 2.100-Rp 5.000 per kg.
Namun, ada juga responden yang menetapkan tarif
usaha laundrynya sebesar Rp 1.000-Rp 2.000 per kg untuk menjadi daya tarik
tersendiri karena tarifnya yang sangat murah, meskipun dimungkinkan kualitasnya
lebih rendah bila dibandingkan dengan yang lainnnya. Begitu pula suatu usaha
laundry yang menetapkan usaha laundrynya diatas Rp 5.000 maupun per item yang
lebih memprioritaskan kualitas yang dihasilkan.
Besarnya pendapatan masing-masing
usaha laundry dalam sehari
A.
Rp 50.000 - Rp 100.000

7/31 x
100% = 22,6%
B.
Rp 101.000 - Rp
250.000
14/31 x
100% = 45,2%
C.
Diatas Rp
250.000
10/31 x
100% = 32,2%
Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan suatu usaha
laundry dalam sehari memiliki pendapatan sekitar Rp 101.000-Rp 250.000. Diagram
menunjukkan, sebesar 45,2% suatu usaha laundry dalam sehari memiliki pendapatan
sekitar Rp 101.000-Rp 250.000, sisanya 32,2% diatas Rp 250.000, dan 22,6% sekitar
Rp 50.000-Rp 100.000.
Hasil survey tentang besarnya tarif yang ditetapkan
oleh masing-masing usaha laundry dan banyaknya pelanggan yang menggunakan jasa
masing-masing usaha laundry dalam sehari yang telah dijelaskan di atas, sangat
mempengaruhi hasil survey yang kita bahas pada bagian ini, yaitu tentang besarnya
pendapatan masing-masing usaha laundry dalam sehari. Masing-masing usaha
laundry kebanyakan berbeda dalam menetapkan tarif maupun banyaknya pelanggan
dalam sehari. Perbedaan itu nantinya sangat menentukan hasil daripada pendapatan
masing-masing usaha laundry dalam sehari.
Di bawah ini beberapa contoh usaha laundry dari 31
usaha laundry yang kami teliti berkaitan besarnya pendapatan yang didapat suatu
usaha laundry dalam sehari:
Laundry
“X”
Pelanggan yang datang dalam sehari : 16-30
Tarif :
Rp 1.000-Rp 2.000
Maka, pendapatan dalam sehari : Rp 101.000-Rp 250.000
Laundry
“A”
Pelanggan yang datang dalam sehari : Diatas 30
Tarif :
Rp 2.100-Rp 5.000
Maka, pendapatan dalam sehari : Diatas Rp 250.000
Diagram di atas menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan
suatu usaha laundry dalam sehari cukup banyak, sekitar Rp 101.000-Rp 250.000.
Meskipun ada juga yang mendapatkan pendapatan yang tergolong tinggi (diatas Rp
250.000) maupun mendapatkan pendapatan yang tergolong rendah (sekitar Rp
50.000-Rp 100.000) diantara usaha laundry yang lainnya.
Upaya para pengusaha laundry untuk
meningkatkan pendapatan usaha laundry mereka
Menambah mesin cuci
8/31
x 100% = 25,8%
- Menambah tenaga
2/31
x 100% = 6,5%
- Membuka cabang
21/31
x 100% = 67,7%
Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan para
pengusaha laundry dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan usaha laundry
mereka cenderung untuk membuka cabang usaha laundry mereka. Diagram
menunjukkan, sebesar 67,7% responden memilih untuk membuka cabang, sisanya 25,8%
responden memilih untuk menambah mesin cuci, dan 6,5% responden memilih untuk
menambah tenaga kerja.
Seperti yang kita ketahui, untuk membuka cabang
dalam suatu usaha tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk dikeluarkan.
Begitu pula usaha laundry. Untuk membuka cabang usaha laundry, para pengusaha tidak
hanya membutuhkan lebih banyak mesin cuci maupun tenaga kerja, namun juga membutuhkan
lokasi yang tepat untuk mendirikannya. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
untuk membuka cabang usaha laundry membutuhkan dana yang tidak sedikit guna
menambah mesin cuci dan tenaga kerja, serta pintar-pintar dalam mencari lokasi
yang tepat untuk mendukung perkembangan usahanya.
Namun, bagi suatu usaha laundry yang sudah terkenal
secara luas, upaya untuk membuka cabang bisa menjadi cara yang efektif untuk
mendukung perkembangan usahanya. Karena bagi suatu usaha laundry yang sudah
terkenal namanya, penghasilan yang didapatpun tentu banyak, begitu pula
pengalaman yang telah banyak didapatkan selama ini. Sehingga, dalam upaya untuk
membuka cabang usaha nantinya diharapkan tidak menemui kendala yang begitu
berarti, baik dalam mengeluarkan dana, memilih lokasi, maupun mencari
pelanggan.
Sedangkan bagi suatu usaha laundry yang belum lama
didirikan maupun yang belum begitu terkenal secara luas, mereka cenderung untuk
menambah mesin cuci atau menambah tenaga kerja dalam upaya meningkatkan pendapatan
usaha laundry mereka, mengingat penghasilan yang didapat belum begitu banyak.
Sehingga mereka berupaya meningatkan pendapatan usahanya secara bertahap dengan
mengeluarkan dana yang tidak begitu banyak.
Melalui
diagram di atas, dapat kita simpulkan bahwa kedekatan usaha laundry dengan
masyarakat berbuah manis, terutama bagi para pengusaha laundry. Masyarakat di
daerah perkotaan terutama, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup cenderung
menempuh cara yang serba praktis dan dengan harga yang terjangkau. Selain itu,
kesibukan dalam beraktivitas dengan semakin sedikit waktu luang yang tersisa,
akan turut mendorong orang untuk mencucikan pakaian ke laundry terdekat.
Seiring meningkatnya tingkat ketergantungan masyarakat akan usaha laundy, maka
semakin banyak pula orang yang mendirikan usaha laundry mengingat semakin besar
peluangnya. Beragam varian pewangi pakaian yang ditawarkan juga membuat laundry
semakin banyak peminatnya. Pada akhirnya, usaha laundrypun kian manis dalam
perkembangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar