Kamis, 13 Juni 2013

Usaha Laundry kian Manis



Usaha Laundry kian Manis
Penelitian Survei terhadap beberapa Usaha Laundry yang Tersebar di Kabupaten Sleman dan Yogyakarta


YOGYAKARTA
2011


Usaha laundry kini tidaklah asing keberadaannya bagi masyarakat umum, dari daerah perkotaan hingga pedesaan. Bisnis yang menekankan jasa di bidang membersihkan pakaian ini semakin dikenal dan juga banyak peminatnya. Maka, tidaklah heran jika keberadaan usaha laundry semakin banyak jumlahnya dan tersebar luas di berbagai tempat di daerah perkotaan maupun sampai pedesaan, seiring dengan semakin banyak pengguna jasa akan pemenuhan kebutuhan yang serba praktis dan dengan harga yang terjangkau. Kenyataan inilah yang membuat kami tertarik untuk melakukan penelitian survei terhadap usaha laundry yang kami teliti sejak tanggal 20 Oktober 2011 selama sepekan, dengan 31 responden dari para pengusaha laundry yang tersebar di Kabupaten Sleman dan Yogyakarta. Observasi kami menunjukkan bahwa perkembangan usaha laundry di beberapa lokasi yang kami kunjungi berkembang cukup pesat, mengingat ketergantungan masyarakat akan usaha laundy semakin meningkat.
Kegiatan penelitian survei terhadap para pengusaha laundry tersebut, kami ambil secara random sampling (acak sederhana) yang tersebar secara luas sesuai dengan lokasi yang telah kami tentukan. Untuk mendapatkan data, kami memberi angket sebanyak lima pertanyaan kepada masing-masing pihak pengusaha laundry terkait dengan kegiatan dan perkembangan usaha yang mereka jalankan saat ini. Jawaban dari angket yang kami ajukan tersebut, kemuian kami kumpulkan sebagai bahan dari kegiatan penelitian kami. Setelah itu, kami identifikasi untuk mengetahui hasilnya sekaligus mengambil keimpulannya. Berikut ini kami tampilkan diagram yang menggambarkan jawaban dari 31 responden pengusaha laundry.
Alasan para pengusaha mendirikan usaha laundry

  1. Lokasi strategis
14/31 x 100% = 45,2%
  1. Dekat/banyak dengan kos-kosan atau tempat menginap
15/31 x 100% = 48,4%
  1. Melihat peluang besar lalu ikut mendirikan usaha laundry
2/31 x 100% = 6,4%
Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan alasan para pengusaha mendirikan usaha laundry karena lokasinya yang dekat/banyak dengan kos-kosan atau tempat menginap Diagram menunjukkan, sebesar  48,4% responden memilih karena lokasi dekat/banyak dengan kos-kosan atau tempat menginap, sisanya 45,2% responden memilih karena lokasi strategis, dan 6,4% responden memilih karena melihat peluang besar yang dimiliki oleh suatu usaha laundry sebagai alasan mereka mendirikan usaha laundry di Yogyakarta.
Survey diatas menunjukan bahwa lokasi yang dekat dengan kos-kosan atau tempat menginap menjadi alasan paling banyak bagi para pengusaha laundry untuk mendirikan suatu usaha laundry. Hal ini dapat dibuktikan dengan 48,4 % responden memilih karena berlokasi di dekat kos-kosan dan tempat menginap. Hal ini memang sangat mungkin terjadi mengingat semakin banyak pengguna jasa akan pemenuhan kebutuhan yang serba praktis dan dengan harga yang terjangkau. Terutama bagi mereka para pelajar maupun mahasiswa yang menginap di kos-kosan, yang hanya memiliki sedikit waktu luang dan uang yang serba pas-pasan untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Sehingga, kebanyakan para pelajar maupun mahasiswa yang menginap di kos-kosan saat ini memanfaatkan adanya usaha laundry untuk membersihkan pakaian yang mereka pakai sehari-hari dengan cepat dan dengan harga terjangkau.
Sedangkan 45,2 % sisanya memilih karena lokasi yang strategis dan 6,4% menjadikan peluang besar yang dimiliki oleh usaha laundry sebagai alasan mereka mendirikan usaha laundry di Yogyakarta. Mungkin bagi mereka yang mempunyai rumah maupun bangunan dengan lokasi yang strategis, mereka memanfaatkannya dengan membuka usaha, salah satunya dengan membuka usaha laundry. Begitu pula ada juga beberapa pengusaha yang melihat perkembangan usaha laundry saat ini cukup menjanjikan, terutama di Yogyakarta dengan penduduknya yang padat.

Banyaknya pelanggan yang menggunakan jasa masing-masing usaha laundry dalam sehari

A.    1 - 15
9/31 x 100% = 29%
B.     16 - 30
13/31 x 100% = 42%
C.     Diatas 30
9/31 x 100% = 29%

Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan pelanggan yang menggunakan jasa masing-masing usaha laundry dalam sehari sekitar 16-30 orang. Diagram menunjukkan, sebesar 42% rata-rata suatu usaha laundry bisa dikunjungi sekitar 16-30 orang, sisanya 29% sekitar 1-15 orang maupun diatas 30 pelanggan orang.
Usaha laundry ternyata cukup menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelanggan yang menggunakan jasa laundry setiap harinya. Dari survey di atas, kita mendapatkan data bahwa sebanyak 42% responden mendapatkan pelanggan sebanyak 16-30 orang, membuktikan bahwa suatu usaha laundry rata-rata mendapatkan pelanggan yang cukup banyak jumlahnya dalam sehari. Melihat kondisi di zaman modern ini, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia cenderung bersifat serba praktis dan dengan harga yang terjangkau, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Rupanya, usaha laundry mempunyai daya tarik tersendiri. Tidak hanya kemudahan yang diperoleh para pelanggan, harga yang ditawarkanpun relative terjangkau. Selain itu, kecepatan dalam pemenuhan akan kebutuhan saat ini juga diperhitungkan, mengingat aktivitas manusia, terutama bagi mereka yang hidup di daerah perkotaan, hanya memiliki waktu luang yang tidak begitu banyak karena sudah banyak dihabiskan untuk melakukan rutinitas mereka sehari-hari.
Hanya 29% responden yang mendapat pelanggan sebanyak 1-15 orang dan 29% lainnya mengaku rata-rata jumlah pelanggan setiap harinya melebihi 30 orang. Meskipun di satu sisi ada yang mendapatkan sedikit pelanggan, ada juga yang mendapatkan pelanggan dalam jumlah banyak. Namun, rata-rata suatu usaha laundry saat ini mendapatkan pelanggan yang cukup banyak, sehingga cukup menjanjikan dalam perkembangannya nanti.


Besarnya tarif yang ditetapkan oleh masing-masing usaha laundry

A.    Rp 1.000 - Rp 2.000
5/31 x 100% = 16,1%
B.     Rp 2.100 - Rp 5.000
21/31 x 100% = 67,7%
C.     Diatas Rp 5.000
3/31 x 100% = 9,7%
D.    Per item
2/31 x 100% = 6,5%

Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan suatu usaha laundry menetapkan tarif per kilogram(kg), sebesar Rp 2.100-Rp 5.000 per kg. Diagram menunjukkan, sebesar 67,7% suatu usaha laundry menetapkan tarif sebesar Rp 2.100-Rp 5.000 perkg, sisanya 16,1% sebesar Rp 1.000-Rp 2.000 per kg, 9,7% diatas Rp 5.000 per kg, dan 6,5% per item yang nantinya telah ada ketentuan-ketentuan tersendiri.
Dari sini, kita melihat bahwa harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri bagi suatu usaha laundry untuk mendapatkan para pelanggan. Namun, keuntungan yang didapat dan kualitas yang dihasilkan juga harus dipertimbangkan demi perkembangan suatu usaha laundry nantinya. Mungkin, inilah alasan mengapa kebanyakan responden yang menetapkan tarif usaha laundrynya sebesar Rp 2.100-Rp 5.000 per kg.
Namun, ada juga responden yang menetapkan tarif usaha laundrynya sebesar Rp 1.000-Rp 2.000 per kg untuk menjadi daya tarik tersendiri karena tarifnya yang sangat murah, meskipun dimungkinkan kualitasnya lebih rendah bila dibandingkan dengan yang lainnnya. Begitu pula suatu usaha laundry yang menetapkan usaha laundrynya diatas Rp 5.000 maupun per item yang lebih memprioritaskan kualitas yang dihasilkan.

Besarnya pendapatan masing-masing usaha laundry dalam sehari

A.    Rp 50.000 - Rp 100.000
7/31 x 100% = 22,6%
B.     Rp 101.000 - Rp 250.000
14/31 x 100% = 45,2%
C.     Diatas Rp 250.000
10/31 x 100% = 32,2%

Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan suatu usaha laundry dalam sehari memiliki pendapatan sekitar Rp 101.000-Rp 250.000. Diagram menunjukkan, sebesar 45,2% suatu usaha laundry dalam sehari memiliki pendapatan sekitar Rp 101.000-Rp 250.000, sisanya 32,2% diatas Rp 250.000, dan 22,6% sekitar Rp 50.000-Rp 100.000.
Hasil survey tentang besarnya tarif yang ditetapkan oleh masing-masing usaha laundry dan banyaknya pelanggan yang menggunakan jasa masing-masing usaha laundry dalam sehari yang telah dijelaskan di atas, sangat mempengaruhi hasil survey yang kita bahas pada bagian ini, yaitu tentang besarnya pendapatan masing-masing usaha laundry dalam sehari. Masing-masing usaha laundry kebanyakan berbeda dalam menetapkan tarif maupun banyaknya pelanggan dalam sehari. Perbedaan itu nantinya sangat menentukan hasil daripada pendapatan masing-masing usaha laundry dalam sehari.
Di bawah ini beberapa contoh usaha laundry dari 31 usaha laundry yang kami teliti berkaitan besarnya pendapatan yang didapat suatu usaha laundry dalam sehari:
Laundry “X”
Pelanggan yang datang dalam sehari  : 16-30
Tarif                                                    : Rp 1.000-Rp 2.000
Maka, pendapatan dalam sehari          : Rp 101.000-Rp 250.000
Laundry “A”
Pelanggan yang datang dalam sehari  : Diatas 30
Tarif                                                    : Rp 2.100-Rp 5.000
Maka, pendapatan dalam sehari          : Diatas Rp 250.000
Diagram di atas menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan suatu usaha laundry dalam sehari cukup banyak, sekitar Rp 101.000-Rp 250.000. Meskipun ada juga yang mendapatkan pendapatan yang tergolong tinggi (diatas Rp 250.000) maupun mendapatkan pendapatan yang tergolong rendah (sekitar Rp 50.000-Rp 100.000) diantara usaha laundry yang lainnya.

Upaya para pengusaha laundry untuk meningkatkan pendapatan usaha laundry mereka

  1. Menambah mesin cuci
8/31 x 100% = 25,8%
  1. Menambah tenaga
2/31 x 100% = 6,5%
  1. Membuka cabang
21/31 x 100% = 67,7%
Berdasarkan penelitian kami, kebanyakan para pengusaha laundry dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan usaha laundry mereka cenderung untuk membuka cabang usaha laundry mereka. Diagram menunjukkan, sebesar 67,7% responden memilih untuk membuka cabang, sisanya 25,8% responden memilih untuk menambah mesin cuci, dan 6,5% responden memilih untuk menambah tenaga kerja.
Seperti yang kita ketahui, untuk membuka cabang dalam suatu usaha tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk dikeluarkan. Begitu pula usaha laundry. Untuk membuka cabang usaha laundry, para pengusaha tidak hanya membutuhkan lebih banyak mesin cuci maupun tenaga kerja, namun juga membutuhkan lokasi yang tepat untuk mendirikannya. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa untuk membuka cabang usaha laundry membutuhkan dana yang tidak sedikit guna menambah mesin cuci dan tenaga kerja, serta pintar-pintar dalam mencari lokasi yang tepat untuk mendukung perkembangan usahanya.
Namun, bagi suatu usaha laundry yang sudah terkenal secara luas, upaya untuk membuka cabang bisa menjadi cara yang efektif untuk mendukung perkembangan usahanya. Karena bagi suatu usaha laundry yang sudah terkenal namanya, penghasilan yang didapatpun tentu banyak, begitu pula pengalaman yang telah banyak didapatkan selama ini. Sehingga, dalam upaya untuk membuka cabang usaha nantinya diharapkan tidak menemui kendala yang begitu berarti, baik dalam mengeluarkan dana, memilih lokasi, maupun mencari pelanggan.
Sedangkan bagi suatu usaha laundry yang belum lama didirikan maupun yang belum begitu terkenal secara luas, mereka cenderung untuk menambah mesin cuci atau menambah tenaga kerja dalam upaya meningkatkan pendapatan usaha laundry mereka, mengingat penghasilan yang didapat belum begitu banyak. Sehingga mereka berupaya meningatkan pendapatan usahanya secara bertahap dengan mengeluarkan dana yang tidak begitu banyak.

Melalui diagram di atas, dapat kita simpulkan bahwa kedekatan usaha laundry dengan masyarakat berbuah manis, terutama bagi para pengusaha laundry. Masyarakat di daerah perkotaan terutama, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup cenderung menempuh cara yang serba praktis dan dengan harga yang terjangkau. Selain itu, kesibukan dalam beraktivitas dengan semakin sedikit waktu luang yang tersisa, akan turut mendorong orang untuk mencucikan pakaian ke laundry terdekat. Seiring meningkatnya tingkat ketergantungan masyarakat akan usaha laundy, maka semakin banyak pula orang yang mendirikan usaha laundry mengingat semakin besar peluangnya. Beragam varian pewangi pakaian yang ditawarkan juga membuat laundry semakin banyak peminatnya. Pada akhirnya, usaha laundrypun kian manis dalam perkembangannya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar