Sajak dari Kalbuku
Bukannya aku takut melihat terbitnya sang surya
Yang selalu menyapa dengan penuh kehangatan
Bukannya aku enggan membalas cinta langit berhias awan
Yang selalu menyelimuti dalam suka maupun duka
Aku hanya takut akan senja
Yang selalu mengingatkanku akan tenggelamnya
Angan-angan yang kini menyayat-nyayat hatiku
Yang dulu menenggelamkan hatiku kepada yang fana
Bukannya aku enggan memantaskan diri
Tetapi aku takut memaksakan hak yang bukan jalanku
Tanpaku, dirimu akan lebih baik menjadi pilihanmu
Bilamana itu lebih baik juga bagi diri ini, saat ini
Cukuplah diriku melihat indahnya senyummu
Sekalipun senyummu bukan untukku
Cintaku semata melihatmu bahagia
Sampai kesedihan air mataku habis berbuih, sirna
Maka, aku hanya bisa berdoa kepada Mu, Tuhan
Memohon, kiranya Engkau memaafkan atas segala tinta hitam
Dari bayang-bayangku yang kelam
Dari khilaf mimpi-mimpi semu penuh kesunyian
Yang aku takutkan, bukan aku yang bukan untukmu
Yang aku takutkan, jika dirimu tidak pernah memaafkanku
Karena, jika kau tak pernah sedikitpun memaafkanku
Kepada Tuhan kah aku pantas kembali berlumuran lukamu?
Yogyakarta, 3 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar