Membaca Saudi-Indonesia Hari Ini - Karim Muhammad
Kali ini saya dukung Jokowi, Indonesia tidak dukung intervensi militer ke Yaman yg dipimpin Saudi dkk. Sama spt SBY dulu gimanapun tdk membenarkan intervensi. Lihat aja pernyataan2 Jokowi pas pidato KAA, sampai pertemuan OKI pas KAA selain bahas Palestina, manggil Dubes Saudi di sela2 KAA.
Termasuk jg Dubes RI utk Suriah bahkan menawarkan pariwisata WNI k Suriah maupun sebaliknya warga Suriah ke sini. Menunjukn hubungan kita dekat n kita negara yg aman, tdk spt pemberitaan negatif yg ada. Msh sama dr dulu sejak SBY-Marty kita tdk dukung intervensi militer, trmasuk thdp negara lainnya.
Logisnya, masa Presiden Bashar serang negarany sendiri sdgkn syiah alawites jg minoritas d pemerintah, di satu sisi ia jg jelas tolak n kecam intervensi asing, dianggap kejam. Saudi yg ngotot intervensi dianggap penyelamat?
Dng catatan, RI bkn dipihak Bashar dlm hal ini, tdk pernah statement kita pro Bashar aplg dukung syiah atau wahabi dkk dsb. Kita hanya ingin yuk hargai proses politik dng berdemokrasi. Pemilu jg sdh menunjukkan itu presiden menang mutlak 88,7% dr 3 calon, tokoh2 agama trmasuk ulama jg dukung, mayoritas rakyat dukung pdhl kbanyakan sunni.
Coba lihat tmpt2 perlindungan yg dsediakan pmrth Suriah utk Palestina dihancurkn oleh pemberontak, trmasuk thdp warga katolik Armenia di Suriah, dsb termasuk sipil sendiri. Lihat aja jg stlh intervensi korban tambah banyak kn?
So you see kan, gimana media menipu, berpihak kpd sekongkolannya sendiri, terus cari2 dalil dsb apalah utk membenerkan tindakn mereka n mnguatkn politik mrk.
Habis ide di Suriah, ya lari aja ke Yaman. Besar tuh peluang kan lumayan. Baru 35% minyak di Yaman yg bs dikelola, itu aja asing yg main baru Perancis. Konflik sektarian tertinggi di jazirah, termiskin di dunia, korup gedhe jg. Aplg larinya Presiden Hadi ke Riyadh. Klop. Mmg warga Yaman setuju intervensi militer?
Gimanapun intervensi militer bukan solusi, memperburuk keadaan n menambah korban jiwa. Proses politik, diplomasi, membangun sistem demokrasi mjd solusi.
Coba lihat Saudi, kmrn aja, bilang intervensi militer berhenti dulu, eh bbrp jam stlh statement itu serang Yaman lg. Saya sendiri jg heran knp Presiden Hadi tetap dukung Saudi, sementara Saleh mantan Presiden Yaman gak jelas ngapain.
Saudi sendiri jg eksekusi WNI tanpa pemberitahuan sebelumny, seranganny merusak KBRI Yaman termasuk sipil, bahkan ajak bbrp negara utk tdk hadir KAA. Kita harus bilang wow gitu? Hha ngimpi. "Ketika sekelompok org kaya berpikir mereka bisa mengubah dunia dng kekuatannya, hal itu memicu ketidakadilan global yg jelas2 membawa penderitaan", Jokowi.
Maaf ya bkn saya jelek2in siapapun, tp lihatlah dng gambalng gimana politik Kerajaan Saudi yg sebenarnya lg takut mempertahankan kerajaannya. Termasuk minyaknya, pas kmrn sampai sengaja supply minyak berlebih pas lg gak laku krn dunia lg fokus utk energi terbarukan, buat ekonomi kacau.
Kalau ajak kerja sama n damai ya kayak Indonesia gitu loh hhe. Kerja sama minyak dng Irak n Aljazair misalny, bkn berusaha merebut minyak org lain dng intervensi spt yg tjd di Irak, Libya, Yaman, Suriah. Atau jg ajak solusi proses politik yg damai dng diplomasi, bkn ajak perang mbuat kondisi lbh buruk.
Kali ini saya dukung Jokowi, Indonesia tidak dukung intervensi militer ke Yaman yg dipimpin Saudi dkk. Sama spt SBY dulu gimanapun tdk membenarkan intervensi. Lihat aja pernyataan2 Jokowi pas pidato KAA, sampai pertemuan OKI pas KAA selain bahas Palestina, manggil Dubes Saudi di sela2 KAA.
Termasuk jg Dubes RI utk Suriah bahkan menawarkan pariwisata WNI k Suriah maupun sebaliknya warga Suriah ke sini. Menunjukn hubungan kita dekat n kita negara yg aman, tdk spt pemberitaan negatif yg ada. Msh sama dr dulu sejak SBY-Marty kita tdk dukung intervensi militer, trmasuk thdp negara lainnya.
Logisnya, masa Presiden Bashar serang negarany sendiri sdgkn syiah alawites jg minoritas d pemerintah, di satu sisi ia jg jelas tolak n kecam intervensi asing, dianggap kejam. Saudi yg ngotot intervensi dianggap penyelamat?
Dng catatan, RI bkn dipihak Bashar dlm hal ini, tdk pernah statement kita pro Bashar aplg dukung syiah atau wahabi dkk dsb. Kita hanya ingin yuk hargai proses politik dng berdemokrasi. Pemilu jg sdh menunjukkan itu presiden menang mutlak 88,7% dr 3 calon, tokoh2 agama trmasuk ulama jg dukung, mayoritas rakyat dukung pdhl kbanyakan sunni.
Coba lihat tmpt2 perlindungan yg dsediakan pmrth Suriah utk Palestina dihancurkn oleh pemberontak, trmasuk thdp warga katolik Armenia di Suriah, dsb termasuk sipil sendiri. Lihat aja jg stlh intervensi korban tambah banyak kn?
So you see kan, gimana media menipu, berpihak kpd sekongkolannya sendiri, terus cari2 dalil dsb apalah utk membenerkan tindakn mereka n mnguatkn politik mrk.
Habis ide di Suriah, ya lari aja ke Yaman. Besar tuh peluang kan lumayan. Baru 35% minyak di Yaman yg bs dikelola, itu aja asing yg main baru Perancis. Konflik sektarian tertinggi di jazirah, termiskin di dunia, korup gedhe jg. Aplg larinya Presiden Hadi ke Riyadh. Klop. Mmg warga Yaman setuju intervensi militer?
Gimanapun intervensi militer bukan solusi, memperburuk keadaan n menambah korban jiwa. Proses politik, diplomasi, membangun sistem demokrasi mjd solusi.
Coba lihat Saudi, kmrn aja, bilang intervensi militer berhenti dulu, eh bbrp jam stlh statement itu serang Yaman lg. Saya sendiri jg heran knp Presiden Hadi tetap dukung Saudi, sementara Saleh mantan Presiden Yaman gak jelas ngapain.
Saudi sendiri jg eksekusi WNI tanpa pemberitahuan sebelumny, seranganny merusak KBRI Yaman termasuk sipil, bahkan ajak bbrp negara utk tdk hadir KAA. Kita harus bilang wow gitu? Hha ngimpi. "Ketika sekelompok org kaya berpikir mereka bisa mengubah dunia dng kekuatannya, hal itu memicu ketidakadilan global yg jelas2 membawa penderitaan", Jokowi.
Maaf ya bkn saya jelek2in siapapun, tp lihatlah dng gambalng gimana politik Kerajaan Saudi yg sebenarnya lg takut mempertahankan kerajaannya. Termasuk minyaknya, pas kmrn sampai sengaja supply minyak berlebih pas lg gak laku krn dunia lg fokus utk energi terbarukan, buat ekonomi kacau.
Kalau ajak kerja sama n damai ya kayak Indonesia gitu loh hhe. Kerja sama minyak dng Irak n Aljazair misalny, bkn berusaha merebut minyak org lain dng intervensi spt yg tjd di Irak, Libya, Yaman, Suriah. Atau jg ajak solusi proses politik yg damai dng diplomasi, bkn ajak perang mbuat kondisi lbh buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar