Rabu, 04 Juli 2012

Materi Hidrosfer


Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Faktor terjadinya angin, yaitu:
1.      Gradien barometris. Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2.      Letak dan tinggi tempat.
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
Description: Awan di atas Jakarta.JPGSemakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
3.      Waktu. Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
Anemometer
Alat Pengukur Kecepatan Angin
Description: angin laut.bmpJenis-jenis angin
1.      Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang terjadi pada siang hari. Angin ini dimanfaatkan para nelayan untuk pulang.
2.      Angin Darat
Description: angin darat.bmpAngin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang terjadi pada saat malam hari. Angin ini dimanfaatkan para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
3.      Description: angin gunung.bmpDescription: angin lembah.bmpAngin Lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
4. Angin Gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
5.      Angin Fohn
Angin fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan orografis. Angin fohn bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan orografis.
Description: foehn_engl.jpgBiasanya angin ini bersifat panas dan dapat merusak. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.

6. Angin Muson
Angin muson/monsoon/moonsun adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
-          Pada bulan Oktober-April
Matahari berada pada belahan langit selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia.
Description: angin muson.bmpAkibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.
Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah Indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.
-          Pada bulan April-Oktober
Matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia.
Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia.
Di Indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat Sumatra, Sulawesi Tenggara, dan pantai selatan Irian Jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan) yaitu:
-     Musim kemareng, peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau
-     Musim labuh, peralihan musim kemarau ke musim penghujan
Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Angin Muson dibagi menjadi 2, yaitu:
a.       Angin Muson Barat
Angin muson barat/angin musim barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
b.      Angin Muson Timur
Angin muson timur/angin musim timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.

Awan
Awan adalah gumpalan uap air yang terapung di atmosfer, terlihat seperti asap berwarna putih.
Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
1.      Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara. Udara panas dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
2.      Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembab. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik di mana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Hal ini juga yang menyebabkan terkadang ada awan yang tidak membawa hujan. Awan menurut kelompok utamanya:
1.      Description: Cirrus clouds-Horz.jpgAwan tinggi (6-12 km)
  1. Commulus, awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal
  2. Stratus, awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata
  3. Cirrus, awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan hujan
2.      Description: DSC02682.JPGAwan sedang (2-6 km)
a.       Altokumulus, awan berwarna putih kelabu seperti gumpalan kapas pipih
b.      Altostratus, awan yang berlapis seperti pita, warna kelabu






3.      Description: stratocumulus.jpegAwan rendah (1-2 km)
- Stratokumulus, awan yang bergumpal lembut, warna condong abu-abu
- Stratus, awan berlapis seperti kabut tipis
- Nimbostratus, awan yang berwarna abu kegelapan, tak berbentuk, terlihat basah
4.      Description: DSC01663.JPGAwan dengan perkembangan vertical (<2 km)
a.       Kumulus, awan yang terlihat padat, berkembang secara vertical berbentuk seperti kubah
b.      Kumulonimbus, awan besar, berkembang secara vertical seperti gunung


Hujan
Air hujan sering digambarkan sebagai berbentuk lonjong yang lebar di bawah dan menciut di atas, tetapi ini tidak selalu tepat. Air hujan kecil hampir bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper. Air hujan yang lebih besar berbentuk seperti payung terjun.
Hujan tidak hanya berwujud tetesan air saja, namun dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut virga. Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya:
·         Hujan gerimis/drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
·         Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0° Celsius
·         Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celsius
·         Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter ±7 mm.
Hujan berperan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungaidan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula.
Jumlah air hujan diukur dengan ombrometer, yang dinyatakan sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0.25mm. Satuan curah hujan menurut SI adalah milimeter, yang merupakan penyingkatan dari liter per meter persegi.
Biasanya hujan memiliki kadar asam pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam.
Banyak orang menganggap bahwa bau yang tercium pada saat hujan dianggap wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak atsiri yang diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, dan kemudian dilepas ke udara pada saat hujan. Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya:
1.      Hujan siklonal. Hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar.
2.      Hujan zenithal. Hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
3.      Hujan orografis. Hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondens Asia. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
4.      Hujan frontal. Hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
5.      Hujan muson atau hujan musiman. Hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utaradan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan adanya musim penghujan dan musim kemarau.
Jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG)
·         hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
·         hujan lebat, 50-100 mm per hari
·         hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari
Daerah Konvergensi Antar Tropis (DKAT) adalah suatu zona daerah yang bersuhu tinggi dibanding daerah lainya, dan daerah ini disebut ekuator termal. Letak DKAT mengalami pergeseran dari utara ke selatan, yaitu dari 231/2° LU sampai 231/2° LS, tiap 14 hari.
Secara astronomis, negara Indonesia terletak di daerah doldrum/tenang ekuatorial. Secara geografis, memungkinkan adanya penguapan yang besar. Karenanya, pada musim kemarau terkadang masih ada hujan. Dengan demikian, tak ada batas yang jelas antara musim kemarau dan hujan. Penguapan di Indonesia sangat banyak sehingga kelembaban udara tinggi dan curah hujan yang tinggi pula. Rata-rata curah hujan di Indonesia tinggi, yaitu lebih dari 2.000mm/tahun.
Namun  banyaknya curah hujan di tiap daerah tergantung pada:
·         Letak daerah konvergensi antartropis
·         Bentuk dan arah lereng medan
·         Arah angin yang sejajar dengan pantai
·         Jarak perjalanan angin di atas medan datar
·         Posisi geografis daerah

Air
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Banyaknya air hampir 71% di permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yang terdiri dari:Description: siklus air.bmp
1.      Siklus pendek
Apabila uap air laut mengalami kondensasi di atas laut kemudian jatuh sebagai hujan dan kembali lagi ke laut, dst.
2.      Siklus sedang
Apabila uap air laut mengalami kondensasi membentuk awan kemudian terbawa air menuju daratan sehingga turun hujan (sebagian meresap ke sungai, tanah, danau) dan kembali lagi ke laut, dst.
3.      Siklus panjang
Apabila uap air laut dibawa angin menuju daratan (sampai pegunungan tinggi) menjadi kristal-kristal es atau salju, kemudian jatuh sebagai hujan membentuk glister, masuk ke sungai, dan kembali ke laut, dst.

Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.

 

 

 

 

Sifat-sifat kimia dan fisika

Description: Model ruang-terisi menggambarkan struktur molekul air.
Informasi dan sifat-sifat
Air
Nama alternative
Aqua, Dihidrogen Monoksida,
Hidrogen Hidroksida
H2O
18.0153 g/mol
Densitas dan fase
0.998 g/cm³ (cariran pada 20° C)
0.92 g/cm³
 (padatan)
0° C (273.15 K) (32 °F)
100° C (373.15 K) (212 °F)
4184 J/(kg·K) (cairan pada 20° C)

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atomoksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0° C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam,gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimanahidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, fosfor, sulfur danklor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padatdi bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Tingginya konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari Air Terjun Havasuterlihat berwarna turquoise.

Elektrolisis air

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut. Gashidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.

Kelarutan (solvasi)

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.
Kohesi dan adasi
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen. Air memiliki pula sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami kepolarannya.

Air Tanah
Adalah air yang terdapat di atas lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Besar-kecilnya resapan air hujan tergantung padatingkat:
1.      Porositas tanah
2.      Kelembaban tanah
3.      Kemiringan lereng
Macam-macam air tanah:
1.      Air tanah dangkal/air freatik
.: Normal :.Terdapat di atas lapisan batuan kedap air. Kedalaman air tanah dapat diamati pada permukaan air sumur, meski kedalaman permukaan air sumur berbeda satu sama lain, dikarenakan perbedaan tebal-tipisnya lapisan permukaan tanah dan kedudukan permukaan air tanah. Kedudukan permukaan air tanah juga dipengaruhi musim. Pada musim kemarau, kedudukan permukaan air tanah lebih dalam dibandingkan pada musim hujan juga sebaliknya.Description: mata-air-baru.bmp
2.      Air tanah dalam/air artesis
Terletak di antara 2 lapisan batuan kedap air. Di dalamnya terdapat sumber air yang jarang kering. Bila lapisan kedap air dibor, akan dapat tekanan cukup tinggi, maka air tanah akan memancar yang disebut air artesis. Air tanah juga dapat keluar ke permukaan bumi dalam bentuk air panas yang disebut geyser.

Sungai
Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju samudera, danau atau laut, atau ke sungai yang lain.
Sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Pola sungai dapat dibedakan menjadi:
Description: pola-aliran-sungai.jpg









Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :
1.      Sungai permanen - yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
2.      Sungai periodik - yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
3.      Sungai intermittent atau sungai episodik - yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
4.      Sungai ephemeral - yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Sungai menurut genetiknya dibedakan :
1.      Sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng
2.      Sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen
3.      Sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
4.      Sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan
5.      Sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen
Sungai seringkali dikendalikan agar lebih bermanfaat atau mengurangi dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia.
1.      Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi.
2.      Tanggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya.
3.      Kanal-kanal dibuat untuk menghubungkan sungai-sungai untuk mentransfer air maupun navigasi
4.      Badan sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran.
5.      Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung-burung, serta beberapa jenis mamalia.


Danau
Adalah massa air dalam jumlah besar yang berada dalam suatu cekungan di daratan. Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat dibedakan menjadi:
1.      Description: danau tektonik.jpgDanau alam
Adalah danau yang terbentuk secara alamiah, dapat dibedakan menjadi:
a.       D. Tektonik
Terbentuk karena adanya penurunan daratan yang disebabkan oleh tenaga tektonik (D. Singkarak, Sumatra)
b.      Description: laketoba.jpgD. Vulkanik
Terbentuk karena adanya letusan gunung api (D. Kelud, Jawa)
c.       D. Tektonovulkanik
Terbentuk karena akibat proses tektonik dan vulkanik (D. Toba, Sumatra)
d.      Description: danau Karst.jpgD. Karst
Terbentuk karena pelarutan di daerah kapur, yang disebut dolina, dolina yang besar disebut wala (Uvala Bendo Gede, Gunung Kidul-Yogyakarta)
e.       D. Glacial
Terbentuk karena erosi glister (The Great Lake, America)
f.       D. Bendungan
Description: glacier_lake_whitebark-.jpgTerbentuk karena aliran sungai terbendung, misalnya oleh tanah longsor atau aliran lava dari gunung api (D. Air Tawar, Aceh)
2.      Danau buatan/waduk
Adalah danau yang sengaja dibuat manusia untuk keperluan tertentu (Waduk Jatiluhur dan Saguling, Jawa Barat)
Description: mbuh 004.jpg
Rawa
Adalah tanah rendah yang selalu tergenang air karena tak ada pelepasan air/draisne, karenanya bersifat asam. Akibatnya, tidak cocok untuk lahan pertanian.
Berdasarkan sifat airnya, rawa dapat dibedakan menjadi:
3.      R. air asin, rawa yang terdapat di daerah pantai
4.      R. air payau, rawa yang terdapat di sekitar muara sungai, di dekat laut
5.      R. air tawar, rawa yang terdapat di sekitar sungai besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar