Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan adanya
perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara
memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal
ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di
sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut
menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi
dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Faktor terjadinya angin, yaitu:
1.
Gradien barometris. Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km.
Makin besar gradien barometrisnya, makin
cepat tiupan angin.
2.
Letak dan tinggi tempat.

3.
Waktu. Di siang hari angin bergerak lebih cepat
daripada di malam hari.
Anemometer
Alat Pengukur Kecepatan Angin

1.
Angin Laut
Angin
laut adalah
angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang terjadi pada siang
hari.
Angin ini dimanfaatkan para nelayan untuk pulang.
2.
Angin Darat

3. 
Angin
Lembah


Angin
lembah adalah
angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi
pada siang hari.
4. Angin Gunung
4. Angin Gunung
Angin
gunung adalah
angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam
hari.
5.
Angin Fohn
Angin
fohn/angin
jatuh adalah
angin yang terjadi seusai hujan
orografis. Angin
fohn bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda.
Terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya
lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin fohn yang
jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah
dibuang pada saat hujan orografis.

6. Angin Muson
Angin muson/monsoon/moonsun adalah angin yang berhembus
secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain
polanya akan berlawanan yang berganti arah setiap setengah tahun. Umumnya pada
setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun
berikutnya bertiup angin laut yang basah.
-
Pada
bulan Oktober-April
Matahari berada pada
belahan langit selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh
pemanasan matahari dari benua Asia.

Di Indonesia angin ini
merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di
belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia
terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah Indonesia,
hanya saja persebarannya tidak merata. Makin ke timur curah hujan makin
berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.
-
Pada
bulan April-Oktober
Matahari berada di belahan
langit utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia.
Akibatnya, di Asia terdapat
pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat
tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari Australia menuju Asia.
Di Indonesia terjadi angin
musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi
utara. Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak
mengandung uap air oleh karena itu pada umumnya di Indonesia terjadi musim
kemarau, kecuali pantai barat Sumatra, Sulawesi Tenggara, dan pantai selatan Irian
Jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan)
yaitu:
- Musim kemareng, peralihan dari musim
penghujan ke musim kemarau
- Musim labuh, peralihan musim kemarau ke
musim penghujan
Adapun ciri-ciri musim
pancaroba yaitu: udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan
secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Angin Muson dibagi menjadi
2, yaitu:
a.
Angin Muson Barat
Angin
muson barat/angin
musim barat adalah
angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke
Benua Australia (musim panas) dan
mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini
disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan
samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan
dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat
menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari,
dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
b.
Angin Muson Timur
Angin
muson timur/angin
musim timur adalah
angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim
panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin
melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan
Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada
bulan Juni, Juli, dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
Awan
Udara selalu mengandung uap
air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah
awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara:
1.
Apabila
udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara. Udara panas dengan air
ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih
rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air
yang tak terhingga banyaknya.
2.
Suhu
udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfer lembab. Udara makin lama akan menjadi
semakin tepu dengan uap air.
Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan
akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan
perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik di
mana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas,
titik-titik itu akan menguap dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu
awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih
berganti menguap dan mencair. Hal ini juga yang menyebabkan terkadang ada awan
yang tidak membawa hujan. Awan menurut kelompok
utamanya:
1.
Awan tinggi (6-12 km)

- Commulus, awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal
- Stratus, awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata
- Cirrus, awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan hujan
2.
Awan
sedang (2-6 km)

a.
Altokumulus, awan berwarna putih kelabu seperti
gumpalan kapas pipih
b.
Altostratus, awan yang berlapis seperti pita, warna
kelabu
3.
Awan
rendah (1-2 km)
- Stratokumulus, awan yang bergumpal lembut, warna condong abu-abu
- Stratus, awan berlapis seperti kabut tipis
- Nimbostratus, awan yang berwarna abu kegelapan, tak berbentuk, terlihat basah

- Stratokumulus, awan yang bergumpal lembut, warna condong abu-abu
- Stratus, awan berlapis seperti kabut tipis
- Nimbostratus, awan yang berwarna abu kegelapan, tak berbentuk, terlihat basah
4.
Awan
dengan perkembangan vertical (<2 km)

a.
Kumulus, awan yang terlihat padat, berkembang secara
vertical berbentuk seperti kubah
b.
Kumulonimbus, awan besar, berkembang secara vertical
seperti gunung
Hujan
Air hujan sering digambarkan sebagai berbentuk lonjong yang lebar di bawah
dan menciut di atas, tetapi ini tidak selalu tepat. Air hujan kecil hampir
bulat. Air hujan yang besar menjadi semakin leper. Air hujan yang lebih besar
berbentuk seperti payung terjun.Hujan tidak hanya berwujud tetesan air saja, namun dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut virga. Jenis-jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya:
·
Hujan
gerimis/drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
·
Hujan
batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya
dibawah 0° Celsius
·
Hujan
deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0° Celsius dengan diameter
±7 mm.
Hujan berperan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan,
terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi,
dan akhirnya kembali ke laut melalui sungaidan
anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu
semula.Jumlah air hujan diukur dengan ombrometer, yang dinyatakan sebagai kedalaman air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0.25mm. Satuan curah hujan menurut SI adalah milimeter, yang merupakan penyingkatan dari liter per meter persegi.
Biasanya hujan memiliki kadar asam pH 6. Air hujan dengan pH di bawah 5,6 dianggap hujan asam.
Banyak orang menganggap bahwa bau yang tercium pada saat hujan dianggap wangi atau menyenangkan. Sumber dari bau ini adalah petrichor, minyak atsiri yang diproduksi oleh tumbuhan, kemudian diserap oleh batuan dan tanah, dan kemudian dilepas ke udara pada saat hujan. Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya:
1.
Hujan
siklonal. Hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin
berputar.
2.
Hujan
zenithal. Hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat
pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin
tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang
berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
3.
Hujan
orografis. Hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap
air yang bergerak
horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin
sehingga terjadi kondens Asia. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan.
4.
Hujan
frontal. Hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan
massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front.
Karena lebih berat massa udara dingin lebih berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah
sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
5.
Hujan
muson atau hujan
musiman. Hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab
terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis
Balik Utaradan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson
terjadi bulan Oktober sampai April. Sementara di
kawasan Asia Timur terjadi bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson
inilah yang menyebabkan adanya musim
penghujan dan musim
kemarau.
·
hujan
sedang, 20 - 50 mm per hari
·
hujan
lebat, 50-100 mm per hari
·
hujan
sangat lebat, di atas 100 mm per hari
Daerah
Konvergensi Antar Tropis (DKAT) adalah suatu zona daerah yang bersuhu tinggi
dibanding daerah lainya, dan daerah ini disebut ekuator termal. Letak DKAT mengalami
pergeseran dari utara ke selatan, yaitu dari 231/2° LU sampai 231/2° LS, tiap 14 hari.
Secara
astronomis, negara Indonesia terletak di daerah doldrum/tenang ekuatorial.
Secara geografis, memungkinkan adanya penguapan yang besar. Karenanya, pada
musim kemarau terkadang masih ada hujan. Dengan demikian, tak ada batas yang
jelas antara musim kemarau dan hujan. Penguapan di Indonesia sangat banyak
sehingga kelembaban udara tinggi dan curah hujan yang tinggi pula. Rata-rata
curah hujan di Indonesia tinggi, yaitu lebih dari 2.000mm/tahun.
Namun
banyaknya curah hujan di tiap daerah
tergantung pada:
·
Letak
daerah konvergensi antartropis
·
Bentuk
dan arah lereng medan
·
Arah
angin yang sejajar dengan pantai
·
Jarak
perjalanan angin di atas medan datar
·
Posisi
geografis daerah
Air
Air adalah
zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Banyaknya air
hampir 71% di permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian
besar terdapat di laut (air asin) dan pada
lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir
sebagai awan, hujan, sungai, muka
air tawar, danau, uap air, dan lautan
es. Air dalam obyek-obyek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus air, yang
terdiri dari:

1.
Siklus pendek
Apabila uap air laut mengalami kondensasi
di atas laut kemudian jatuh sebagai hujan dan kembali lagi ke laut, dst.
2.
Siklus sedang
Apabila uap air laut mengalami kondensasi
membentuk awan kemudian terbawa air menuju daratan sehingga turun hujan
(sebagian meresap ke sungai, tanah, danau) dan kembali lagi ke laut, dst.
3.
Siklus panjang
Apabila uap air laut dibawa angin menuju
daratan (sampai pegunungan tinggi) menjadi kristal-kristal es atau salju,
kemudian jatuh sebagai hujan membentuk glister, masuk ke sungai, dan kembali ke
laut, dst.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat
di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, air juga
diperkirakan terdapat pada kutub utara dan
selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap
air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan
bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Sifat-sifat kimia dan fisika
Informasi dan sifat-sifat
|
|
Air
|
|
Nama alternative
|
Aqua, Dihidrogen Monoksida,
Hidrogen Hidroksida |
H2O
|
|
18.0153 g/mol
|
|
0.998 g/cm³ (cariran
pada 20° C)
0.92 g/cm³ (padatan) |
|
100° C (373.15 K) (212 °F)
|
|
4184 J/(kg·K) (cairan
pada 20° C)
|
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atomoksigen. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100
kPa (1 bar) and temperatur 273,15
K (0° C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang
penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam,gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum
dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara
hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air
seharusnya berbentuk gas, sebagaimanahidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang
mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, fosfor, sulfur danklor.
Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas
pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan
oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat
elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan
atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang
dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua
atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap
atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen
dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat
adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya
sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya
tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena
air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara
fase cair dan padatdi
bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan
sebuah ion hidroksida (OH-).
Tingginya konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari Air
Terjun Havasuterlihat berwarna turquoise.
Elektrolisis air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan
mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada
katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-).
Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),
melepaskan 4 ion H+ serta
mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari
elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut. Gashidrogen dan oksigen yang
dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan
dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan
hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.
Kelarutan (solvasi)
Air adalah pelarut yang
kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan
baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang
tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak),
disebut sebagai zat-zat "hidrofobik"
(takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat
tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul
dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi
gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut
dan akan mengendap dalam air.
Kohesi dan adasi
Air menempel pada sesamanya (kohesi)
karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan
parsial negatif (σ-)
dekat atom oksigen akibat
pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan
parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom
oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan
atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul,
menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan
negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen
bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom hidrogen.
Air memiliki pula sifat adesi yang tinggi disebabkan oleh sifat
alami kepolarannya.
Air Tanah
Adalah air yang terdapat di atas lapisan
tanah di bawah permukaan bumi. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke
dalam tanah. Besar-kecilnya resapan air hujan tergantung padatingkat:
1.
Porositas
tanah
2.
Kelembaban
tanah
3.
Kemiringan
lereng
Macam-macam air tanah:
1.
Air
tanah dangkal/air freatik



2.
Air
tanah dalam/air artesis
Terletak di antara 2 lapisan batuan
kedap air. Di dalamnya terdapat sumber air yang jarang kering. Bila lapisan
kedap air dibor, akan dapat tekanan cukup tinggi, maka air tanah akan memancar
yang disebut air artesis. Air tanah juga dapat keluar ke permukaan bumi dalam
bentuk air panas yang disebut geyser.
Sungai
Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju samudera, danau
atau laut, atau ke sungai yang lain.
Sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum
menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa
bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.
Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang
mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk
sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar
dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu
laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan
bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari
lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat
ini terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).
Pola sungai dapat dibedakan menjadi:

Sungai menurut jumlah airnya dibedakan :
1.
Sungai
permanen -
yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai
jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan.
Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
2.
Sungai
periodik -
yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim
kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa
misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan
sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
3.
Sungai intermittent atau sungai episodik
- yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan
airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
4.
Sungai
ephemeral -
yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya
sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan
sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Sungai menurut genetiknya dibedakan :
3.
Sungai obsekwen yaitu anak
sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekwen
Sungai seringkali dikendalikan agar lebih bermanfaat atau mengurangi
dampak negatifnya terhadap kegiatan manusia.
4.
Badan
sungai dapat dimodifikasi untuk meningkatkan navigasi atau diluruskan
untuk meningkatkan rerata aliran.
5.
Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana
konservasi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air,
ikan-ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung-burung, serta
beberapa jenis mamalia.
Danau
Adalah massa air dalam jumlah besar yang
berada dalam suatu cekungan di daratan. Berdasarkan proses terjadinya, danau
dapat dibedakan menjadi:
1.
Danau alam

Adalah danau yang terbentuk secara
alamiah, dapat dibedakan menjadi:
a.
D.
Tektonik
Terbentuk karena
adanya penurunan daratan yang disebabkan oleh tenaga tektonik (D. Singkarak, Sumatra)
b.
D. Vulkanik

Terbentuk karena
adanya letusan gunung api (D. Kelud, Jawa)
c.
D.
Tektonovulkanik
Terbentuk karena
akibat proses tektonik dan vulkanik (D. Toba, Sumatra)
d.
D. Karst

Terbentuk karena
pelarutan di daerah kapur, yang disebut dolina, dolina yang besar disebut wala (Uvala
Bendo Gede, Gunung Kidul-Yogyakarta)
e.
D.
Glacial
Terbentuk karena
erosi glister (The Great Lake, America)
f.
D.
Bendungan

2.
Danau
buatan/waduk
Adalah danau yang sengaja dibuat manusia
untuk keperluan tertentu (Waduk Jatiluhur dan Saguling, Jawa Barat)

Rawa
Adalah tanah rendah yang selalu
tergenang air karena tak ada pelepasan air/draisne, karenanya bersifat asam.
Akibatnya, tidak cocok untuk lahan pertanian.
Berdasarkan sifat airnya, rawa dapat
dibedakan menjadi:
3.
R.
air asin, rawa yang terdapat di daerah pantai
4.
R.
air payau, rawa yang terdapat di sekitar muara sungai, di dekat laut
5.
R.
air tawar, rawa yang terdapat di sekitar sungai besar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar