Selasa, 29 November 2011

Zaman Neolitikum

Alat-alat batu buatan manusia Zaman batu baru (Neolithicum) sudah diasah menjadi halus. Periode ini disebut masa bercocok tanam. Pendukung kebudayaan ini adalah homo sapiens dengan ras Mongoloide (mayoritas) dan ras Austromelanosoide (minoritas). Neolitikum, disebut juga neolitik, merupakan tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dsb.
Masa batu muda ini juga disebut sebagai masa bercocok tanam awal berkisar pada 1500 tahun yang lalu di Indonesia. Sebagian besar manusia pada jaman itu berasal dari Paleo-Mongoloid. Mereka mulai menetap dan membangun pertanian untuk hidup dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana seperti beliung yang ditemukan tersebar di Indonesia bagian barat. Alat ini juga ditemukan di Yunan, Cina Selatan, Laos. Ini menunjukkan migrasi manusia dari utara melalui sungai Mekong. Di Indonesia bagian timur ditemukan banyak kapak lonjong, yang juga ditemukan di Jepang, Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dll. Studi biologi tingkat lanjut menunjukkan bahwa kemiripan struktur DNA dalam darah manusia-manusia di wilayah ini mermiliki kemiripan, hal ini menunjukkan nenek moyang bangsa Indonesia sebagian berasal dari daratan Asia dan sebagian lagi merupakan percampuran dari Mongoloid dan Negroid terutama yang berada di kepulauan bagian timur. Dalam waktu senggang menunggu panen, mereka mulai memiliki waktu luang untuk memahami alam raya dan kekuatan-kekuatan yang bersifat mistis agar mempermudah hidup mereka. Maka mereka mulai membangun tempat-tempat pemujaan berupa batu-batu besar seperti menhir, bangunan batu berundak, dolmen dan patung-patung nenek moyang mereka, maka akhir zaman ini juga disebut sebagai masa megalitikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar