Minggu, 23 Oktober 2011

Sekilas Perjalanan Qaddafy


Sekilas Perjalanan Qaddafy
7 Juni 1942
Pasangan suami-istri Mohamed Abdulsalam Abuminiar dan Aisha Ben Niran melahirkan seorang anak bernama Muammar Muhammad Abu Miniar al-Qaddafy di sebuah tenda kaum Bedouin (etnis Arab yang bertempat tinggal di padang pasir), Sirte.
1956
Qaddafy ikut serta dalam protes anti-Israel selama Krisis Suez.
1961
Qaddafy memasuki Benghazi Military Academy tahun 1961 dan lulus tahun 1966.
1 September 1969
Di usia yang ke-27, Qaddafy memimpin kudeta tak berdarah terhadap Raja Idris I, lalu mendeklarasikan Republik Arab Libya dan menjadi pemimpin. Saat itu, Raja Idris I sedang berobat ke Turki.
Nantinya, jabatan yang disandangnya bukan jabatan resmi, tetapi menyandang “Guide of the First of September Great Revolution of the Socialist People’s Libyan Arab Jamahiriya” atau “Brotherly Leader and Guide of the Revolution”.
Desember 1969
Qaddafy mengumumkan rencana menyatukan Libya dengan Mesir dan Sudan. Namun pada akhirnya gagal.
1970
Qaddafy menutup pangkalan militer AS dan Inggris di Libya.
1973
Nasionalisasi perusahaan minyak asing dimulai.
1976-1977
Qaddafy mempublikasikan The Green Book yang revolusioner, menyuguhkan “sebuah teori ketiga di dunia” yang menuju solusi sejati dalam hal kemausiaan dengan menolak teori Marxisme dan kapitalisme.
1977
Qaddafy mendeklarasikan The Great Socialist People's Libyan Arab Jamahiriya.
1979
Pesawat-pesawat tempur AS menembak jatuh 2 pesawat tempur Libya di atas teluk Sidra.
1980
Pengunjuk rasa mengepung kedubes AS untuk Libya di Tripoli.
April 1984
Tembakan dari kedubes Libya untuk Inggris di London menewaskan seorang polisi bernama Yvone Fletcher yang sedang bertugas untuk menjaga pengunjuk rasa yang mendemo Qaddafy.
Oktober 1984
Qaddafy “minta maaf” atas tewasnya Yvone Fletcher.
Januari 1986
Presiden AS, Ronald Reagan, memerintahkan agar hubungan ekonomi AS-Libya dibekukan, serta pembekuan aset Libya di AS.
April 1986
Libya dianggap sebagai dalang atas pengeboman diskotik di Berlin bagian barat, Jerman, yang dikunjungi tentara AS. 3 tewas dan 200 lebih cedera.
Pesawat AS mengebom Tripoli, Benghazi, dan kediaman Qaddafy. 40 lebih tewas, serta mengakhiri hubungan Libya-AS. Konon, Milad, keponakan sekaligus anak angkat Qaddafy, berjasa menyelamatkan Qaddafy.
Desember 1988
Pesawat AS, Pan AM nomer 103 jurusan London-New York diledakkan agen rahasia Libya di atas Lockerbie, Skotlandia. 270 penumpang tewas.
November 1991
AS dan Inggris mendakwa Abdel Basset Ali Mohamed al-Megrahi dan Al-Amin Khalifa Fahima atas pengeboman pesawat Pan AM nomer 103 di Lockerbie. Libya menyangkal terlibat.
September 1989
Ledakan bom pada pesawat Prancis di atas Niger. 170 tewas. Prancis menghukum 6 warga Libya secara in absentia. Libya menyangkal bertanggung jawab.
1992
DK PBB memberi sanksi atas Libya.
Maret 2003
Libya mencapai kesepakatan politik dengan AS dan Inggris untuk bertanggung jawab atas meledeknya pesawat Pan AM nomer 103 di Lockerbie, dengan membayar milai total 2,7 miliar dolar AS.
September 2003
DK PBB mencabut sanksi atas Libya yang dijatuhkan pada 1992, setelah Libya bersedia bertanggung jawab atas meledeknya pesawat Pan AM nomer 103 di Lockerbie.
Desember 2003
Libya menyatakan telah melepas program senjata pemusnah masal (WMD) dan mengizinkan kedatangan inspektur senjata internasional.
Maret 2004
PM Inggris, Tony Blair, bertemu dengan Qaddafy.
September 2004
Presiden AS, George W Bush, mengakhiri embargo terhadap Libya. Sanksi terkait terorisme tetap berlaku.
Mei 2006
AS menyatakan akan memulihkan hubungan diplomatic AS-Libya, dengan menjalin kembali hubungan diplomatic.
2007
Tripoli melepaskan pegawai-pegawai medis Bulgaria yang sudah mendekam selama 8 tahun di penjara di Libya karena dituduh sengaja menginfeksikan anak-anak Libya dengan daerah yang tercemar HIV.
22 Juli 2007
Masjid Muammar Qaddafy mulai dibangun di atas tanah seluas 5 ha di Cipambuan, Sentul, Bogor, menghabiskan anggaran dari dana The World Islamic Call Society (WICS), sebuah organisasi dakwah Islam internasional berpusat di Tripoli, lebih dari Rp 40 milyar. Penggunaannya diresmikan pada 16 Februari 2009.
Awalnya, masjid ini hendak diberi nama Masjid Az-Zikra. Namun, atas inisiatif Ustad Muhammad Arifin Ilham, masjid ini diberi nama Masjid Muammar Qaddafy. Pengelolaan Masjid ini berada dalam tanggung jawab Yayasan Majelis Dzikir Az-Zikra yang diketuai oleh Arifin Ilham.
Agustus 2008
PM Italia, Silvio Berlusconi, menandatangani kesepakatan di Benghazi bahwa Italia akan membayar 5 miliar dolar AS sebagai kompensasi atas penjajahan di masa lalu.
September 2008
Menlu AS, Condozella Rice, bertemu dengan Qaddafy di Tripoli. Ini adalah kunjungan pertama menlu AS sejak 1953.
2009
Qaddafy melakukan pengislaman sebelum memimpin shalat. 456 mualaf membaca syahadat yang kebanyakan berasal dari suku-suku di Afrika di Tripoli.
Februari 2009
Qaddafy terpilih sebagai Ketua Uni-Africa setelah kecewa terhadap persatuan Arab. Nantinya, Qaddafy di sebut-sebut sebagai “raja dari segala raja” di Afrika.
Maret 2009
Qaddafy melontarkan makian kepada pemimpin Arab Saudi, Raja Abdullah bin Abdul Aziz, pada sebuah pertemuan puncak Arab, “…kamu selalu berbohong, dan kamu akan menghadapi batu nisan, dan kamu jadi boneka Inggris, dan dilindungi Amerika Serikat…”
Juni 2009
Qaddafy melakukan kunjungan controversial ke Italia.
Juli 2009
Qaddafy dan Presiden AS, Barrack Hussein Obama, berjabat tangan dalam pertemuan KTT G-8 di Italia.
Qaddafy menuding DK PBB sebagai sebuah bentuk “terorisme”, dalam pidatonya pada kesempatan pertemuan puncak negara-negara Nonblok.
Agustus 2008
Megrahi dibebaskan atas dasar kemanusiaan dan disambut sebagai pahlawan di Libya. Keesokan harinya, Inggris mengecam penyambutan tersebut.
Februari 2011
Menjelang gonjang-ganjing politik di Libya, Qaddafy menjadi imam shalat Maghrib bagi ribuan orang di lapangan Tripoli, termasuk Arifin Ilham, dan digabung dengan shalat Isya.
17 Februari 2011
Tentara Libya menumpas pengunjuk rasa di Benghazi yang menewaskan ribuan warga. Para aktivis menetapkan hari itu sebagai Hari Amarah. Aksi protes ini mengikuti gerakan revolusi seperti di Tunisia. Qaddafy tetap bertahan dan menyerukan mati syahid.
5 Maret 2011
Kubu oposisi, Dewan Transisi Nasional (NTC) bertemu di Benghazi, mendeklarasikan diri sebagai satu-satunya wakil resmi Libya.
19 Maret 2011
Pasukan koalisi Barat bersama NATO mulai menyerang Libya dan memberlakukan no fly zone, menggunakan mandat Resolusi DK PBB nomor 1973 yang berisi memberi mandat agar mengambil segala langkah yang diperlukan dengan dalih melindungi warga sipil.
April 2011
Salah satu putra Qaddafy, Saif al-Arab, tewas dalam serangan NATO setelah pulang belajar dari Munich, Jerman.
16 Mei 2011
ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) menuntut Qaddafy dan putra kesayangannya, Saif al-Islam.
12 Juni 2011
Surat kabar Sunday Star terbitan Inggris dalam edisi hari Ahad, 12 Juni 2011, menyebutkan bahwa Qaddafy berlindung dari serangan NATO di tunel bawah tanah dari beton yang memiliki ketebalan hingga 4 meter di kedalaman 183 meter. Jaringan tunel itu dibangun dengan dana massif di sektor perairan untuk seluruh kota di Libya.
13 Juni 2011
Qaddafy muncul di TV sedang bermain catur dengan Kirsan Ilyumzhinov, presiden federasi catur internasional dan mantan gubernur provinsi Rusia, di suatu tempat di Tripoli. Qaddafy juga menegaskan kepada Ilyumzhinov bahwa Qaddafy tidak akan meninggalkan Libya.
27 Juni 2011
ICC mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Qaddafy, Saif al-Islam, dan al-Senoussi, Kepala Intelejen Libya, atas tuduhan kejahatan kemanusiaan.
21 Agustus 2011
Kubu oposisi memasuki Tripoli.
22 Agustus 2011
Kubu oposisi berhasil menguasai Tripoli. Keberadaan Qaddafy tidak diketahui.
24 Agustus 2011
Qaddafy yang bersembunyi, bersumpah akan menang atau mati syahid dalam memerangi koalisi Barat.
25 Agustus 2011
Jam 10.00 pagi, kubu oposisi berhasil memasuki istana milik Qaddafy di Tripoli, Bab al-Aziziyah, menemukan sepucuk senapan AK-74 bersepuh emas, dan nyaris berhasil menangkap Qaddafy yang diduga sempat bermalam di tempat.
Sejumlah jet tempur tornado GR 4 Angkatan Udara Inggris terbang dari nya di Marham, Norfolk, pada malam hari yang bertujuan menghancurkan sejumlah bunker yang diduga menjadi tempat persembunyian Qaddafy di Sirte.
15 September 2011
Melalui pesan audio yang ditayangkan TV Arrai Oruba tang berbasis di Suriah, qddafy meminta tolong kepada masyarakat internasional untuk turut serta melindungi Sirte.
20 Oktober 2011
Qaddafy tewas tertembak, berikut kronologisnya secara singkat:
5:30
Sebelum shalat Subuh, puluhan mobil yang membawa Qaddafy dan pengawalnya keluar dari Distrik 2 Sirte menuju ke arah barat dalam 2 konvoi kendaraan dalam jumlah besar. Konvoi tersebut dicurigai NATO membawa tokoh penting.
8:30
Pesawat NATO dari Prancis menyerang konvoi tersebut yang sedang berada 2 mil sebelah barat Sirte. Sekitar 15 truk pickup pengangkut senjata musnah terbakar bersama 50 pengawal. Qaddafy yang terluka ditemani beberapa pengawalnya lalu melarikan diri dan bersembunyi di saluran drainase.
11:05
Pasukan NTC mengumumkan bahwa benteng pertahanan Qaddafy, Sirte, telah ditaklukkan. Dilanjutkan dengan penggeledahan dalam rangka mencari sisa-sisa loyalis Qaddafy.
14:00
Pasukan NTC menemukan Qaddafy dan pengawalnya bersembunyi di saluran drainase. Qaddafy yang masih hidup sempat memohon agar dirinya tidak ditembak.
14:30
Warga melapor kepada Reuters bahwa mereka menyaksikan bagian perut Qaddafy ditembak pistol dengan peluru 9 mm oleh pasukan oposisi yang menangkapnya, juga dieksekusi dengan tembakan pistol di kepalanya.
14:56
Reuters melaporkan bahwa Qaddafy tewas karena luka parah yang dideritanya.
16:02
Aljazeraa menayangkan gambar Qaddafy dengan baju yang telah dipeloroti sampai pinggang oleh pasukan NTC tergeletak dengan darah darah berlumuran di kepalanya.
16:30
PM Libya yang ditunjuk NTC, Mahmud Jibril, secara resmi mengumumkan kematian Qaddafy melalui TV.
16:59
Aljazeraa menayangkan video tubuh Qaddafy diseret di tanah, dan seorang pemuda bernama Muhammad al-Bibi (18 tahun) membawa pistol berlapis emas kesayangan Qaddafy yang memiliki peluru 9 mm.
17:25
Jenazah Qaddafy tiba di Misrata.
Salah satu anggota milisi oposisi bernama Muhammad al-Bibi (18 tahun) membawa sepucuk pistol dan mengacungkan tinggi-tinggi sambil dielu-elukan massa oposisi. Pistol kesayangan Qaddafy itu adalah sebuah Browning High Power kabiler 9 mm berlapis emas dengan ganggang kayu yang dirampas dari Qaddafy yang telah tertangkap oposisi.
Sumber: Republika; Kompas; Gatra; Wikipedia

algathafi.org (lih.)
algathafi.wordpress.com
rcmlibya.wordpress.com
http://countrystudies.us/libya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar