Selasa, 23 Agustus 2011

Hamas dan Israel Gencatan Senjata (lagi)

Selasa, 23 Agustus 2011 pukul 10:20:00
http://koran.republika.co.id/koran/38/141965/Hamas_dan_Israel_Gencatan_Senjata

Yeyen Rostiyani

GAZA-Hamas dan Israel menyetujui gencatan senjata mulai Ahad (22/8) malam, setelah lima hari terlibat aksi kekerasan yang menewaskan lebih dari 30 orang di kedua pihak. Menurut sang sumber, Hamas akan menegakkan kesepakatan yang dimediasi Mesir.

Soal kesepakatan ini juga diungkap seorang petinggi Palestina yang terlibat dalam proses perundingan. Menurutnya, kedua pihak mencapai pemahaman soal gencatan senjata dan kini gencatan senjata telah dimulai.
Hamas sepakat untuk memastikan gencatan senjata ini dilakukan oleh sejumlah kelompok kecil yang terlibat dalam peluncuran roket baru-baru ini. Peluncuran roket itu yang kemudian menjadi alasan Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza.

Kabinet keamanan Israel pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu pada Senin pagi. Mereka memutuskan bahwa militer Israel akan menahan serangannya di Jalur Gaza jika pihak Gaza menahan serangan ke Israel.

Seperti halnya kesepakatan sebelumnya, gencatan senjata ini juga bukan dalam bentuk formal. Kesepakatan mereka hanyalah dalam bentuk pernyataan masing-masing pihak bahwa mereka akan menahan diri tidak melakukan kekerasan selama pihak lawan juga berbuat hal yang sama. Namun, Israel mengancam akan meningkatkan serangannya jika serangan roket dari gaza juga berlanjut.

Rangkaian kekerasan ini bermula pada Kamis lalu, ketika sejumlah orang menyeberang ke Israel selatan. Mereka kemudian meluncurkan roket yang mengenai kendaraan di jalan. Aksi ini langsung dibalas dengan serangan udara oleh Israel. Israel menuding Hamas sebagai pelakunya, meski serangan roket ternyata dilakukan kelompok lain yang juga berasal dari Gaza.

Sementara itu, upaya diplomatik juga dijalankan untuk meredam ketegangan akibat tewasnya tiga personel keamanan Mesir dalam serangan udara Israel di Gaza. Pada Ahad pagi, seorang utusan Israel tiba di Bandara Kairo, Mesir, lalu segera menuju iringan kendaraan yang terdiri atas empat mobil.

Pihak Mesir mengatakan, utusan kedua tiba pada siang harinya. Israel sendiri tidak bersedia membuka identitas sang utusan. Sedangkan, Jerman dan Prancis pun ikut sibuk meredakan ketegangan antara Mesir dan Israel ini. Pihak lain yang juga terlibat dalam mediasi Israel dan Mesir adalah Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Jeffrey Feltman. reuters/ap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar